Langsung ke konten utama

Tiga Pemersatu Jepang, Tiga Pribadi yang Berbeda

Nobunaga Oda (1534-1582) - Daimyo (tuan tanah yang memiliki banyak pengikut) yang mempunyai tekad untuk mempersatukan Jepang sehingga tercipta kedamaian di seluruh wilayah Jepang. Saat masa itu, Jepang memiliki banyak sekali Daimyo yang tersebar di seluruh provinsi dengan mengontrol wilayahnya masing-masing, dan tidak jarang antar Daimyo melakukan perebutan wilayah dengan berperang. Nobunaga berasal dari provinsi kecil bernama Owari. Walaupun berasal dari wilayah yang kecil, ia memiliki keberanian dan kepintaran untuk memenangi banyak pertempuran. Nobunaga melakukan seppuku (ritual bunuh diri samurai Jepang dengan cara merobek perut dan mengeluarkan usus) setelah dikhianati oleh pengikutnya yaitu Akechi Mitsuhide dan gagal mempersatukan Jepang.

Gambar 1. Nobunaga Oda Potrait by Giovani Nicolao

Toyotomi Hideyoshi (1536-1598) - Penerus Nobunaga Oda setelah kematian Nobunaga, orang pertama yang mewujudkan persatuan di seluruh wilayah Jepang. Sebelumnya ia adalah seorang pengikut Nobunaga Oda yang setia dan sangat di percaya. Hideyoshi pernah menginvasi Dinasti Joseon (Korea) dalam Perang Tujuh Tahun.

Gambar 2. Toyotomi Hideyoshi
Ieyasu Tokugawa (1543-1616) - Pendiri Keshogunan Tokugawa dan memerintah Jepang sepeninggal Toyotomi Hideyoshi dan setelah mengalahkan Ishida Mitsunari dalam Pertempuran Sekigahara. Ia memerintah Jepang setelah Pertempuran Sekigahara dimenanginya (1600) hingga Restorasi Meiji (1868). Dahulu ia adalah sekutu Nobunaga Oda yang setia.

Gambar 3. Ieyasu Tokugawa
Sifat - sifat mereka yang berbeda diabadikan oleh orang Jepang dalam sebuah sajak yang diketahui oleh setiap anak sekolah :

Bagaimana jika seekor burung tak mau berkicau ?

Nobunaga menjawab : "Bunuh saja!".
Ia sangat tegas, kejam, tak mengenal kompromi terhadap musuh maupun pengikutnya. Jika pengikutnya melakukan sedikit kesalahan, hukuman berat menanti bahkan seppuku jika mungkin dilakukan. Nobunaga pernah memberikan perintah untuk membakar penentangnya di Kuil Enryakuji yang kebanyakan merupakan biksu prajurit Kuil tersebut. Nobunaga dijuluki raja iblis karena insiden pembakaran Kuil tersebut. Kekejaman atau kemarahan Nobunaga terkadang bisa diluluhkan oleh seorang pengikutnya, yaitu Toyotomi Hideyoshi. Keberhasilan Nobunaga banyak dipengaruhi oleh Hideyoshi. Mungkin karena caranya yang tegas dan kejam bahkan terhadap pengikutnya, pengikutnya yang bernama Akechi Mitsuhide melakukan pengkhianatan. Akechi Mitsuhide yang ditugaskan membantu pasukan Toyotomi Hideyoshi yang sedang berperang di wilayah barat Jepang melawan Klan Mori justru berbalik arah membawa pasukannya menyerang Nobunaga yang saat itu berada di Kuil Honnoji. Kejadian ini menewaskan Nobunaga yang terpaksa melakukan seppuku dan peristiwa tersebut dikenal sebagai Insiden Honnoji. Peristiwa tersebut memupuskan harapan Nobunaga untuk mempersatukan Jepang. Terlepas banyak kontroversi mengenai kekejaman yang Nobunaga lakukan, ia juga dikenal sebagai seorang yang pemberani dan pintar serta banyak memenangi pertempuran untuk mewujudkan persatuan Jepang. Nobunaga Oda adalah awal kekuatan bagi Toyotomi Hideyoshi dan Ieyasu Tokugawa untuk mempersatukan Jepang.

Hideyoshi menjawab : "Buat burung itu ingin berkicau".
Hideyoshi berbeda dari Nobunaga. Ia adalah negosiator ulung. Lahir sebagai anak petani di Desa Nakamura yang sangat sederhana dan seorang yang pekerja keras. Pernah membangun Istana Sunomata dalam waktu semalam serta pernah bersedia secara sukarela mempertaruhkan nyawanya di Pertempuran Kanegasaki agar posisi pasukan Nobunaga yang sedang terjepit dapat meloloskan diri, di mana ia bersama pasukannya menempati posisi paling belakang menghadang pasukan musuh yang mengejar Nobunaga. Ia juga sering terlibat bernegosiasi dengan seseorang ataupun musuh agar dapat berpindah ke pihak Nobunaga. Salah satunya ia sukses bernegosiasi dengan seorang penguasa Bukit Kurihara, Takenaka Hanbei, seorang yang mempunyai reputasi yang dijunjung tinggi di daerah musuh. Pada akhirnya Hanbei menjadi Penasihat bagi pasukan Hideyoshi. Hideyoshi juga pernah bernegosiasi dengan Terumoto Mori untuk menghentikan perang sementara, agar ia bisa mengejar pengkhianat Nobunaga yaitu Akechi Mitsuhide. Prestasi dan kepribadiannya yang sangat kuat dan efektif ini dapat membuat seseorang ataupun lawan menghormati dia bahkan mau berubah hanya untuk dia. Setelah kematian Nobunaga Oda, terjadi pertentangan antara para pengikut Nobunaga untuk menentukan siapa yang akan menjadi pewaris Nobunaga. Perselisihan pun terjadi dan pertempuran antar sesama pengikut Nobunaga tidak dapat dihindari. Pertempuran antara pasukan Shibata Katsuie dan Hideyoshi dimenangkan oleh pihak Hideyoshi. Kemudian terjadi juga perselisihan antara Hideyoshi dan Ieyasu Tokugawa namun konflik tersebut dapat diselesaikan secara damai. Ieyasu Tokugawa akhirnya bersedia menerima Hideyoshi sebagai pemimpinnya. Hideyoshi kemudian meneruskan tekad yang telah dibangun oleh Nobunaga untuk mempersatukan Jepang. Ia kemudian berhasil menguasai dan mempersatukan seluruh wilayah Jepang setelah mengalahkan Klan Gohojo.

Ieyasu menjawab : "Tunggu".
Berbeda lagi dengan Ieyasu, ia merupakan pemimpin yang sangat sabar dan penuh pemikiran sebelum bertindak. Masa kecilnya dihabiskan sebagai sandera Klan Imagawa sampai pada suatu hari, Nobunaga menyerang Klan Imagawa dan membunuh pemimpinnya, Yoshimoto Imagawa, dan sekaligus membebaskan Ieyasu yang merupakan sahabatnya saat masih kecil. Kemudian Ieyasu mulai membangun pasukannya yang berbasis di daerah Mikawa dan bersekutu bersama Nobunaga. Ieyasu sangat setia bersekutu dengan Nobunaga dan tidak berpikir mengambil tindakan untuk memperluas kekuasaannya. Ketika kekuasaan Nobunaga jatuh, Ieyasu tetap tinggal diam menunggu, tidak mengambil alih kekuasaan walaupun kesempatan itu ada. Ia kemudian mendukung Hideyoshi untuk menggantikan Nobunaga dan membantu Hideyoshi untuk meraih impian Nobunaga yang belum tercapai, mempersatukan Jepang. Sepeninggalan Hideyoshi, terjadi perebutan kekuasaan di antara para Daimyo. Ieyasu akhirnya berhasil merebut kekuasaan Keshogunan. Perang saudara di antara para Daimyo memperebutkan kekuasaan Keshogunan terkenal dengan Perang Sekigahara. Ieyasu mendirikan Keshogunan Tokugawa, Pemerintahannya dipusatkan di Edo - Tokyo sekarang. Selama 264 tahun (1603-1868) Tokugawa berkuasa di Jepang.

Referensi Bacaan :
- Yoshikawa, Eiji. 2006. Taiko. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Referensi Gambar :
- Gambar 1
- Gambar 2
- Gambar 3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurita Si Gurita, Pemimpin Pendaratan Jepang di Daratan Indonesia

Penyerangan pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai pada 7 Desember 1941 oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang membawa Amerika Serikat masuk ke dalam Perang Dunia ke-2. Pada serangan udara yang mengejutkan tersebut tercatat 21 kapal AL Amerika Serikat rusak atau tenggelam. Diantaranya 8 kapal tempur ( battleship ) dengan 4 diantaranya tenggelam. Selain itu 3 kapal penjelajah ( cruiser ), 4 kapal perusak ( destroyer ), dan 6 kapal pendukung militer lainnya rusak atau tenggelam. Tiga hari kemudian, kembali terjadi serangan udara oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang terhadap Kapal Tempur ( battleship ) milik Inggris " Prince of Wales " dan Kapal Penjelajah Tempur ( battlecruiser ) " Repulse " yang tengah berlayar dari pelabuhan Singapura menuju pantai Malaya Timur dan Utara (saat ini Malaysia). Serangkaian serangan udara yang dilakukan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang ini memiliki tujuan agar Jepang leluasa dalam melakukan ekspansi teritorial

Brecourt Manor, Aksi Pertama Kompi E, Divisi Lintas Udara Amerika Serikat ke-101, Resimen 506

Pada pagi hari 6 Juni 1944 invasi Tentara Sekutu terhadap Tentara Nazi Jerman di Pantai Barat Eropa dimulai, tepatnya di Pantai Normandia, Perancis. Pasukan terjun payung dari Divisi Lintas Udara ke-101 Amerika telah terlebih dahulu diterjunkan pada dini hari. Divisi Lintas Udara ke-101 bersama Divisi Lintas Udara ke-82 Amerika memiliki misi untuk masuk jauh ke pertahanan musuh dan mengalihkan perhatian pasukan Jerman yang berposisi di pantai khususnya Pantai Utah (Pantai Utah merupakan salah satu kode yang diberikan Tentara Sekutu dari 5 lokasi pendaratan amfibi pada invasi Normandia), sehingga pasukan invasi Sekutu dari pantai dapat menerobos pada pagi harinya. Namun pada saat dini hari itu, saat operasi penerjunan tersebut berlangsung, banyak dari kedua pasukan baik dari Divisi 101 dan 82 salah mendarat dari Drop Zone ( DZ - Zona Pendaratan) yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini diakibatkan tembakan sporadis yang dilakukan oleh artileri Jerman yang menembaki pesawat mereka,